Halitosis atau dalam
keseharian kita mengenalnya sebagai bau mulut. Sepertinya sepele namun
bisa memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan pergaulan
sehari-hari। Biasanya teman atau orang lain enggan untuk menyampaikan
jika rekannya memiliki bau mulut yag tidaksedap,mereka cenderung untuk
menjauh ataupun berurusan seperlunya saja.Orang cenderung mengatasi bau
mulut tidak sedap dengan cara yang instan,misalnya dengan memakai obat
kumur , mengunyah permen maupun menggunakan spray pengharum mulut,
namun hal ini hanya akan efektif untuk beberapa saat, tidak mengatasi
masalah yang sebenarnya.
Bau
mulut tidak sedap dapat disebabkan karena faktor dari luar yaitu
makanan dan minuman, maupun dari dalam badan kita sendiri. Makanan yang
berbau menyengat akan mempengaruhi bau mulut, misalkan saja, durian,
pete, jengkol, bawang putih, alkohol, rokok dan sebagainya. Bau yang
bersumber dari makanan ini bersifat sementara, seiring dengan proses
metabolism dalam badan kita bau ini akan hilang dengan sendirinya. Namun
jika dalam pekerjaan kita sehari-hari berhadapan dengan orang banyak,
ada baiknya kita bijak dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
Bau
mulut tak sedap sebenarnya merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang
tidak beres dalam tubuh kita. Bau tersebut berasal dari hasil
metabolisme kuman yang menghasilkan gas yang berbau tidak sedap.
Penyebab bau mulut yang berasal dari tubuh kita sendiri dapat dibedakan
yaitu penyebab local dan penyebab sistemik. Penyebab local diartikan
bahwa sumber bau tak sedap berasal dari rongga mulut, sedangkan penyebab
sistemik adalah bau mulut yang merupakan manifestasi adanya infeksi di
bagian dalam tubuh.
Keadaan
rongga mulut yang menyebabkan bau tak sedap misalnya adalah adanya
karang gigi, gigi berlubang maupun infeksi rongga mulut lainnya. Adanya
infeksi di sekitar hidung telinga dan tenggorokan juga menimbulkan bau
mulut yang tidak sedap. Penyebab sistemik yang menimbulkan bau nafas
tak sedap misalnya adanya infeksi di rongga dada dan perut,misalnya
infeksi paru-paru, saluran cerna dan liver. Beberapa penyakit tertentu
juga memberikan bau tidak sedap seperti diabetes mellitus dan infeksi
ginjal.
Untuk
menentukan penyebab bau mulut yang tidak sedap, maka perlu
disingkirkan terlebih dahulu kemungkinan adanya faktor local, dengan
memperbaiki kesehatan gigi dan mulut. Penambalan gigi berlubang,
pencabutan gigi yang sudah mati dan pembersihan karang gigi perlu
dilakukan secara seksama. Jika setelah dilakukan masih juga berbau kita
curigai adanya infeksi di sekitar hidung, telinga dan tenggorokan. Jika
bau mulut tak sedap masih juga dijumpai, maka kita perlu mencurigai
kemungkinan bau tak sedap berasal dari adanya infeksi dari bagian dalam
tubuh kita, untuk itu kita perlu memeriksa lebih teliti ke dokter yang
lebih kompeten, dalam hal ini dokter penyakit dalam.
Secara umum ada beberapa tips untuk kita menjaga agar terhindar dari bau nafas tak sedap
1.Hindari makanan yang berbau tajam
2. Hentikan kebiasaan merokok
3. Banyak minum air putih
4. Berpola makan yang sehat, hindari makanan manis melekat
5. Banyak makan buah yang berair dan berserat
6. Gunakan kedua sisi rahang untuk mengunyah
6. Menggosok gigi secara tepat dan teratur pagi sebelum makan, dan malam sebelum tidur.
7.
Secara rutin 6 bulan sekali control ke dokter gigi, lakukan pembersihan
karang secara rutin, dan lakukan penambalan gigi berlubang sedini
mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar